Jumat, 30 Desember 2022

#SGmaca2022 edisi Desember

Desember 30, 2022 0

 Hi, aku Syifa teman baca kamu! Ini dia review singkat dari buku-buku yang telah aku baca di bulan Desember. 

1. Guru Aini (Andrea Hirata)

Khas banget penuturan Pak Cik. Anak yg pengen masuk kedokteran dan berani bertempur dengan matematika. Tapi ceritanya lebih luas dari satu kalimat itu. Hangat.


2. Brianna dan Bottomwise (Andrea Hirata)

Ini kayak baca sirkus pohon sih. Kadang suka bertanya-tanya, bisa ya kepikiran bikin alur cerita kayak begitu?!

3. Filosofi Teras (Henry M)

Belum beres bacanya haha. Nanti aja deh review di Goodreads.13. Filosofi Teras (Henry M)


4. Yang Belum Usai (Pijar Psikologi)
Lumayan. Lumayan ngantrinya di iPusnas. Tapi ya begitu saja sih.

5. Ha Ha (Putu Wijaya)

Ini cerita-ceritanya sarat makna. Kalo gak mau pake perasaan pasti ya nganggep ceritanya absurd aja. Kesana kemari.

6. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau (Aan Mansyur)

Suka banget. Mengobati rindu setelah sekian lama gak baca buku bagus. Buku kumpulan puisi yg bikin mikir, apa harus beli buku cetaknya juga ya.















Rabu, 31 Agustus 2022

Latihan Soal HOTS : Bab Analisis data dan Peluang

Agustus 31, 2022 0

 Student Learning Opportunities 1


Student Learning Opportunities 2


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
From the book "THE MATHEMATICS THAT EVERY SECONDARY SCHOOL MATH TEACHER NEEDS TO KNOW" by Alan Sultan & Alice. 

Minggu, 31 Juli 2022

#SGmaca2022 edisi Juli

Juli 31, 2022 0

 Hi, aku Syifa teman baca kamu! Ini dia review singkat dari buku-buku yang telah aku baca di bulan Juli. 


1. Stasiun (Putu Wijaya)

Bacanya sambil mikir sih ini 😅 Nyeritain manusia-manusia unik di kereta dan stasiun. Imajinasiku berlatar belakang KA jaman dulu.


2. Laut Bercerita (Leila S. Chudori)

Buku kedua dari beliau yg kubaca. Keren pol. Suka banget cara menuturkan dan memilah kata perkatanya. Pantas sih kalau di ipusnas buku ini ada dalam top antrian teman-teman.


3. Continuum (Ziggy Z)

Sepertinya ini buku untuk anak kecil. Menggunakan bahasa inggris. Banyak ilustrasi dan kata-katanya memang lebih puitis; juga cantik.


4. Home Sweet Loan (Almira Bastari)

Seru. Mungkin terakhir membaca novel dengan genre 'gini' tuh SMA. Tapi buku ini cocok banget dibaca sama manusia-manusia usia 23 keatas. Tema utamanya: nyari rumah!

Selasa, 12 Juli 2022

(Review) Kisah Orang-Orang di Stasiun

Juli 12, 2022 0

Ini cukup menjadi bukti bahwa ada sesuatu yang tidak jelas telah terjadi. Orang-orang jadi marah. Mereka menuntut agar segala sesuatu segera dijelaskan, karena mereka tidak mau kebingungan.

Informasi Buku



Penulis : Putu Wijaya

Terbit : 2018

Penerbit : Basa Basi

Halaman : 184 

Genre : Fiksi (novel)


Orang tua itu merasa kasihan lalu menyentuhnya. Ia mencoba menyabarkan. Membisikkan kata-kata kosong yg melipur. Anak muda itu dibelainya. Tak sadar ia bicara tentang kesalahan dan dosa, lalu tentang maaf yang selalu memberi kesempatan dengan tak jemu- jemunya asal saja orang bersabar untuk memulai


Dalam keadaan seperti itu, kemalasan, kekalahan, ketidakberdayaan berubah menjadi dalil yang sah. 

Diam- diam ternyata semua orang ingin jadi pahlawan juga. Setidak-tidaknya dalam hidupnya sendiri.


Kita tidak memerlukan nama lagi, sudah terlalu banyak nama yang harus diingat. Kita memerlukan perbuatan yang berarti dengan tak usah memberikan sebuah nama untuk dicatat, paham?


Mereka tidak mungkin hidup dengan perasaan-perasaan yang tidak berguna.


Semuanya pada dasarnya adalah orang- orang yang sederhana—tidak melebih-lebihkan seperti dia sendiri. Orang-orang yang ikhlas menerima kehidupan dalam lingkungannya tanpa menyalahkan orang lain kalau mereka tak bahagia. Karena mereka pun tidak menuntut terlalu banyak—tidak seperti dia, yang menyebut dirinya orang yang lebih terdidik dan merdeka.

Minggu, 22 Mei 2022

Transportasi Umum di Kabupaten

Mei 22, 2022 0

Mbak-mbak kabupaten ini juga sesungguhnya menyukai transportasi publik. Pengalaman aku tinggal di Subang sama Bandung ternyata sama aja ripuhnya perihal transportasi umum. Dari Subang ke Bandung pilihannya mobil elf (kebanyakan dalam kondisi mengerikan), kemudian makin kesini ada bus damri dan travel.

Setelah sampai di Bandung, lumayan sih banyak angkot tapi aku sering memilih pake ojek online pada saat itu untuk daerah diluar kampus. Sekarang tarif ojek online udah makin tinggi, artinya program bakar-bakar uang udah selesai. Oh iya, ketika hidup di Bandung pun sepertinya setiap manusia disana tuh harus punya minimal transportasi roda dua. Karena gak tiap tempat terakses dengan baik sama angkotnya. Juga sering bingung tempat berhentinya kalo bukan di tempat-tempat yang udah familiar bagi aku. Perihal ke Cihampelas, BEC, Pasar Baru sama ke daerah Margahayu itu bisa-bisa aja aku pake angkot.

Kalau di Subang, makin miris rasanya. Gak tau operasional angkot udah sampe jam berapa sekarang. Kalau pagi dan siang, rute angkot dari rumahku udah jarang banget bahkan gak pernah liat. Tapi kadang ada, aneh. Dulu jaman aku SMP masih lumayan banyak sih, berarti itu tahun 2009. Gile ya, dah lama juga. Sekarang anak-anak SMA udah pada pake ojek online. Aku juga kadang gak bawa motor sih dan pulangnya pake ojek online.

Selain masalah angkotnya, Subang tuh ripuh di jalannya. Rusak parah dan sering. Kapan sih kita punya tata kota yang bagus? dari pinggiran jalannya juga diperbaiki gitu. Kalau urusan angkot begitu, ya memang Subang tuh kabupaten dan urgensi transportasi publik yang bagus tuh gak sebesar Bandung. Kalo Bandung mah udah harus banget diperbaiki transportasi publiknya. Kendaraan pribadinya bikin puyeng, takut dan lelah.

Setelah fafifu begini memang sering mikirin apa yang bisa aku bantu ya buat kota ini. Kalau lagi santai sih gitu haha. Eh kalau kepancing sih, kalo lagi nganggur otaknya malah suka overthinking hal-hal lain. Percintaan misalnya.

Yaudah, nanti kita cerita lagi.

Sabtu, 02 April 2022

(Review) Yang Fana adalah Waktu

April 02, 2022 0

"Dan rupanya kita memang ditakdirkan untuk masing-masing mendengarkan diri sendiri sebaik-baiknya agar bisa saling mendengarkan sebab segala yang kasat mata di sekeliling kita adalah latar maya yang hanya akan berubah menjadi dunia nyata kalau kita, berdampingan atau dipisahkan jauh oleh jarak dan waktu, berniat untuk saling mendengarkan."


Informasi Buku


Penulis : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, Maret 2018
Tebal : 146 halaman
ISBN : 978-602-03-8305-7
Genre : Fiksi (Romansa)

Rasanya gak usah di ragukan lagi kemampuan meracik kata-katanya Eyang Sapardi. Aku saja merasa meskipun tidak sesulit itu plot ceritanya, tapi rasanya tetap hangat setelah membaca karya beliau. Mungkin after tasted akan berbeda pada setiap orang, sesuai dengan seleranya. Kadang merasa sedih bahwa kenyataan penulisnya sudah tiada namun karyanya memang abadi. Kau, abadi eyang dan akan aku kenalkan juga pada anakku kelak. Selain itu karena novel(et) ini merupakan trilogi dari kisah Pingkan dan Sarwono, kiranya bisa juga membaca kisah mereka pada karya-karya eyang sebelumnya. 


"Apakah yang ’mungkin nanti’ itu masih berada dalam waktu, sekarang aku tidak bisa yakin. Tidak bisa sepenuhnya yakin."


" ... bahwa waktu ternyata hanya bisa menampung yang sekarang karena sesungguhnya yang menyebabkan kita merasa ada sepenuhnya berakar pada yang terjadi sekarang. Yang suka kita bayangkan sebagai nanti akan menjadi sekarang."


Kadang kita berandai-andai bisa mencapai titik tertentu. Kadang juga lupa ketika kita sampai pada titik tersebut ialah suatu hal yg pernah kita inginkan dan perjuangkan. Kesabaran dalam terus menjalani kehidupan. Karena hanya pada waktu yang kemudian menjawabnya.


"Aku tidak pernah mau menjawab pertanyaanku sendiri itu, bukan karena khawatir tetapi karena memang tidak bisa menjawabnya"


"Kita saling mendengarkan, Ping, itu sebabnya kita ada. Ketika sebuah kisah mendekati akhir, ada saja kisah baru yang muncul menggantikannya – atau bahkan melanjutkannya."


for personal reasoning, pada dialog diatas membuatku nyess.  


"Siapa pula yang bisa menjamin bahwa ada yang pasti bahwa ada yang selesai bahwa ada yang tuntas dalam hubungan antara perempuan dan laki-laki?"


Masih saja..


"Aku ada dalam sajak-sajak itu, kan, Sar?" tanya Pingkan. 


The poet. I like it sooo much.


Sudahlah, 

tapi apakah kita berhak berkata sudahlah

terdengar debar jantungmu


Hujan pun usai, 

akhirnya kenangan pun selesai

Resah yang tak usah,

dirisaukan pun tak akan sudah


Telah kubaca amanat seluruhnya 

Telah kuhapal pesan seluruhnya 

agar bisa melisankannya

suatu hari nanti


Sabarlah sampai jarak ini 

menjelma ruang

Tempat kita masih bisa leluasa 

menebak makna tanda

Kamis, 31 Maret 2022

#SGmaca2022 edisi Maret

Maret 31, 2022 0

Hi, aku Syifa teman baca kamu! Ini dia review singkat dari buku-buku yang telah aku baca di bulan Maret. 


1. Indonesia (Putu Wijaya)

Bagian dari tetralogi karya Putu Wijaya. Seru banget. Bisa banget baca bukunya sebelum baca seri sebelumnya. Mulai dari menyindir dunia pendidikan lalu ke dunia perpolitikan. Dari sini kamu akan tau kenapa aku bisa jatuh cinta dengan Indonesia.








2. Bersyukur Tanpa Libur (Arswendo A)

Tahun 2019 sempet denger kepulangan beliau. Tapi belum sadar seberpengaruh itu namanya di bidang sastra Indonesia. Malah dari buku ini tau bahwa penulis-penulis favoritku sangat menghargai segala kenangan bersama beliau. Untuk isi bukunya juara sih.










3. Malam Terakhir (Leila S. Chudori)

Aku banyak ngutip dari cerpen-cerpen di buku ini. Aku suka gaya bahasanya juga makna dari setiap ceritanya. Ku kira gak aneh saat novel Laut Bercerita bisa banyak antri gitu di ipusnas, karena memang dari buku ini pun jadi ketagihan karyanya.











4. Yang Fana Adalah Waktu (Sapardi Djoko Damono)

Karena ngikutin seri cerita Pingkan dan Sarwono, bikin aku ikut ngantri juga buat baca buku ini. Dan sudah pasti sangat terhibur dan happy dengan gaya bahasa dan juga alur yang dibawakan dalam novel ini. Terlihat sederhana tapi indah. Coba saja










5. Di Tanah Lada (Ziggy Z)

Bercerita dari POV anak usia 6 tahun. Seru banget seperti berpetualangan di pikiran anak usia segitu yang unik.
Salah satu hal manisnya,
"iya, sih. Tapi malas juga jadi kakek kalau nggak ada neneknya. Kamu jadi nenek, dong." - P









6. Cinta Lama (Puthut ea)

Novel yang habis dibaca sekali duduk. Ada ilustrasinya juga yg bikin makin manis. Aku bersyukur sih sama endingnya, yo kalo tidak begitu ku hajar saja.














Jumat, 25 Februari 2022

Ide Kegiatan Statistik dan Probabilitas di Kelas (S-ID2)

Februari 25, 2022 0

 Tujuan: 

Gunakan statistik yang sesuai dengan bentuk distribusi data untuk membandingkan pusat (median, mean) dan penyebaran (rentang interkuartil, deviasi standar) dari dua atau lebih kumpulan data yang berbeda.

Aktivitas S-ID2: 

Bekerja berpasangan atau kelompok yang terdiri dari tiga orang, siswa akan membandingkan bentuk dua distribusi data yang berbeda.

Bahan-bahan:

Tampilan data yang dibuat siswa pada kegiatan sebelumnya; S-ID.2 yang dapat direproduksi, “Pedoman Membandingkan Dua Kumpulan Data Berbeda,” untuk setiap pasangan atau kelompok siswa. Opsional: Kalkulator dengan fungsi untuk menghitung deviasi standar untuk setiap pasangan atau kelompok siswa

Prosedur:

1. Tinjau kembali bahwa sebaran data merupakan susunan relatif dari sekumpulan angka. Statistik dapat berguna untuk membandingkan bentuk distribusi data untuk kumpulan data yang berbeda.

2. Jelaskan kepada siswa Anda bahwa mereka akan bekerja dengan tampilan data—plot titik, histogram, dan plot kotak—yang mereka buat sebelumnya dan gunakan statistik untuk membandingkan bentuk distribusi data. Mereka harus mempertimbangkan data yang dihasilkan dengan melempar dadu sebagai satu kumpulan data dan data yang dihasilkan oleh generator bilangan bulat acak sebagai kumpulan data lainnya.

3. Jelaskan bahwa reprodusibel berisi pedoman untuk membantu siswa mendeskripsikan pusat dan penyebaran data dengan benar. Siswa harus mengacu pada pedoman untuk membandingkan distribusi data mereka. Mereka harus merangkum temuan mereka. (Catatan: Langkah-langkah yang diberikan untuk mencari simpangan baku mengacu pada simpangan baku populasi dan bukan simpangan baku sampel)

Penutup:

Diskusikan temuan siswa Anda, terutama temuan yang sangat berbeda dari apa yang tampak pada umumnya.

sumber: Muschla, et al. 2015. Teaching The Common Core Math Standards With Hands on Activities Grades 9-12. Jossey-Bass

Senin, 14 Februari 2022

Ide Kegiatan Statistik dan Probabilitas di Kelas (S-ID1)

Februari 14, 2022 0

Tujuan: 

Menyajikan data dengan plot pada garis bilangan real (plot titik, histogram, dan box plots).

Aktivitas S-ID1: 

Menyajikan Data

Bahan-bahan:

Penggaris; spidol; sepasang dadu, kalkulator grafik untuk menghasilkan bilangan bulat acak; kertas grafik; kertas grafik tempel berukuran besar untuk setiap pasangan atau kelompok siswa.

Prosedur:

1. Jika perlu, tinjau tampilan data berikut dan berikan contohnya masing-masing. Contoh tampilan data ini mungkin terdapat dalam teks matematika Anda atau dapat dengan mudah ditemukan secara online dengan mencari tampilan berdasarkan nama.

  • Plot titik adalah diagram yang merepresentasikan data dengan menggunakan titik-titik yang ditempatkan pada garis bilangan.
  • Histogram mengelompokkan data ke dalam rentang dan menampilkan data sebagai batang persegi panjang yang berdekatan.
  • Plot kotak menunjukkan data yang dibagi menjadi empat bagian yang disebut kuartil. Ini juga dikenal sebagai box-and-whisker plot.


2. Jelaskan bahwa siswa harus menghasilkan data, yang harus mereka wakili dalam plot titik, histogram, dan plot kotak. 

    Pertama, mereka akan menghasilkan data untuk setiap tampilan dengan melempar sepasang dadu sebanyak 15 kali. Mereka harus mencatat berapa kali angka 2, 3, 4,… dan 12 muncul. Mereka akan mewakili data ini pada setiap tampilan data dan menunjukkan bahwa data tersebut dihasilkan dengan melempar dadu. 

    Selanjutnya, dengan menggunakan kalkulator grafik, mereka akan menghasilkan 15 bilangan bulat acak yang lebih besar dari 1 dan kurang dari 13, dan mencatat berapa kali kemunculan 2, 3, 4,… dan 12. Mereka akan mewakili data ini pada ketiga tampilan data dan menunjukkan bahwa data tersebut dihasilkan menggunakan kalkulator acak. (Catatan: Penekanan tombol untuk menghasilkan bilangan bulat acak dapat bervariasi sesuai dengan model kalkulator grafik tertentu. Lihat manual Anda. Anda juga dapat menemukan generator bilangan bulat acak online dengan mencari “generator bilangan bulat acak.”)


3. Sarankan agar siswa menggambar tampilan data terlebih dahulu pada kertas grafik standar dan kemudian, setelah mereka yakin bahwa tampilan tersebut benar, gambarlah tampilan tersebut pada selembar kertas grafik tempel yang besar. Karena siswa akan mewakili setiap kumpulan data pada tiga tampilan, makalah mereka harus berisi enam tampilan data. Siswa harus mencantumkan namanya pada kertas tersebut.


4. Mintalah siswa Anda menempelkan datanya di dinding dan biarkan siswa membandingkan hasilnya dengan siswa lain.


Penutup:

Diskusikan pekerjaan siswa Anda. 

Tanyakan kepada siswa Anda, jika ada, apa yang menurut Anda sama pada data tersebut? Jika ada, apa yang berbeda? Apakah ada tampilan data yang berbeda secara signifikan dari yang lain? Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Catatan: Simpan data siswa Anda dan tampilan data untuk kegiatan selanjutnya untuk S-ID2


sumber: Muschla, et al. 2015. Teaching The Common Core Math Standards With Hands on Activities Grades 9-12. Jossey-Bass

Baca juga: Ide Kegiatan Statistik dan Probabilitas di Kelas (S-ID2)