Bagaimana harus kuhadapi, ketika kita ditakdirkan untuk bertemu lagi. Sungguh, aku tak pernah mempersiapkan apa-apa, meski ku tahu bahwa bertemu denganmu sudah dipastikan akan membuat luka.
Inginku untuk meredakan rindu, bukan dengan sebuah pertemuan. Namun tak ada kuasaku akan hal itu.
Ingin ku tanyakan makna dari ini semua sekarang? namun tak pasti kutemukan. Ya Allah, mengapa..?
Aku masih belum berani.
Aku masih ingin menutupinya dengan sekuat hati.
Aku tak tau. Namun ah sudahlah.. Ya Allah, berikanlah kemudahan dan ketentraman dalam hati hamba. Karena sekalinya aku jatuh hati, susah tuk dijatuhkan pada yang lain... mengapa ya? ah sudahlah.
Ya Allah, bagaimana caraku menghadapinya?

Benar bahwa 08:05 adalah simbol yang kugunakan dalam menyatakan waktu, dan secara khususnya 8 sendiri ingin kunyatakan sebagai satuan menit dan 5 sebagai detiknya. Malam ini, atau memang masih saja teringat hari dimana aku gak pernah merasa bahwa aku ini bisa melakukannya. Hari itu jumat, 21 April 2017, malamnya aku habis menginap di kosan Kenot (Erna Neovita) di daerah Cimahi. Niatnya buat ngasih undangan nikah si Teteh. Pas pagi hari itu, perutku gak karuan. Rasanya sih kayak maag gitu, yang jelas bukan karena pengen poop. Ah atau karena laper ya? Seperti biasa kalo nginep ke kosan erna kan aku nebeng aja sama ipi, jadi pas ke kampusnya juga bareng deh. Kita berangkat jam setengah 8 dan memutuskan buat ke kosan sebelum kita tempur lagi di matkul olahraga. Sebenernya baru dua pekan yang lalu ini kita jalanin UTS olahraga, yang abis hari itu pegelnya gilak! Dan dikasih tau kalo kita bakalan UAS jumat ini, materinya lari. Ya aku mah sih nerima-nerima aja. Karena gak pernah merasa terlalu buruk maupun terlalu bagus, jadi santai aja.

Nah pas nyampe kosan kan perut aku masih sakit gitu, aku cucurin minyak kayu putih aja yang banyak ke perut biar rada anget. Kita ke kosan juga sekalian jemput Taleh yang aku tinggalin kemarennya. Jam udah nunjukin lebih dari 8.40 yawda deh kita pergi ke kampus tepatnya di stadion UPI. Kita jalan santai aja, sambil beli dan jajan dulu. Eh rupanya waktu kita nyampe sana udah mulai pemanasan, meskipun ternyata gak cuma kita bertiga doang yang telat. Setelah melakukan pemanasan kita disuruh lari dulu 2 keliling. Huu, yasudah lari.
Setelah pemanasan dan lari itu kita kumpul dan dikasih instruksi sama aa yang gantiin dosennya ngajar mengenai apa ketentuan UAS hari itu. Jadi intinya kita disuruh ngelilingin lapangannya, buat cewek itu 3 kali dan cowok 4kali. Nanti dilihat deh waktunya. Selain itu kita disuruh nyari pasangan, aku pun nyari deh karena ipi sama taleh dan akhirnya aku ajak siti malikiyah (sitmal) aja. Abis nunggu cowok lari-lari, giliran cewek yang disuruh lari. Aku nanya deh ke sitmal dia mau pelari pertama atau kedua(ngitungin dulu yang lari pertama). Dan akhirnya dia milih pelari pertama. Aku dan para pengitung lainnya duduk di pinggir lapangan. Mereka pun lari-lari. Sementara itu aku sama ipi asik aja merhatiin mereka dan merhatiin adek adek gemes anak SMP yg lagi olahraga juga di stadion. Beberapa anak smp ada yang udah calon calon ganteng gitu. Lucunyaa! Hahaha

Setekah pelari prtama rebes semua, giliran aku nih. Degdegan iya, tapi aku ga pernah mikir apa apa karena ga pernah punya trak record menang dlm hal olahraga haha. Dan pas si aa bilang 'mulai', aku disitu bener-bener seperti menyerahkan segalanya sama Allah, aku baca dlu doa bismillahi tawakaltu alallah, terus aku pun berpikir bahwa ini adalah perjuangan melawan diri kamu sendiri.
Pas lewatin para penghitung kan pada di cheering gitu, aku mah bahagia bahagia aja weh. Dan alhamdulillah, ternyata aku finish paling awal dengan waktu 08.05. Alhamdulillah, meskipun tak pernah iya niatan kesitu. Gak. Bener-bener bikin bengong. Dan langsung dipikirin.. iya apa aja yang udh dilakuin. Ya mungkin bener banget Allah itu suka sama orang yang berpasrah sama Allah, yang ngandelinnya Allah aja, yang dihatinya bahkan tak terbersit 'aku bisa'. Allah pengen dan suka banget sama yang tulus dan menyerahkan diri total sama Allah. Ya iya da segala hal juga bisa karena dimudahkan oleh Allah, kita mah gak punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah apapun. Semuanya berkat karunia Allah, kasih sayang Allah biar kita juga makin sayang sama Allah. Semoga, dan semoga. Aamiin

Hanya saja, malam ini aku masih saja merindukan ciptaan-ciptaanmu. Aku harus bisa, meskipun segala hal nya itu atas kuasa Allah, semoga saja Allah berkenan agar hatiku lurus pada Nya.

Aku senang sekali.
Hanya saja, waktu berlari. Maka kan kusampaikan sama seperti Kak Andrea Hirata, "biarkan waktu menguji."
biarkan..
Biarkan..

Hanya saja, semangat yah syifa.

"Kecantikan wanita adalah kemuliaan akhlaqnya". Saat ini banyak wanita memburu salon-salon kecantikan mulai dari yang sangat murah sampai yang mahal, hari-hari waktunya habis hanya memperhatikan fisik agar terlihat menarik.

Saudariku...Allah tidak melihat jasad kita , tetapi Allah melihat hati kita. jika hati yang kita rawat maka akan terpancar kemuliaan akhlaq. Itulah kecantikan wanita yang sebenarnya.

Seperti seorang nenek yang sudah tua renta, kulit keriput, berjalan sudah bongkok tetap terlihat cantik karena selalu tersenyum penuh syukur. Seorang wanita muda secara fisik cantik ,tetapi hilang kecantikannya karena merasa tidak puas dengan yang ada.

Mari kita percantik diri kita dengan penuh syukur dan kemuliaan akhlaq, senang melihat orang lain bahagia.

Di sadur dari wa tausiyah teh Ninih

Innalillahi Wa Inna ilaihi raajiun, seluruh civitas UPI dan Indonesia berduka telah kehilangan bapak yang ku kenal ini meskipun beliau tidak kenal aku. Kepergiannya membuatku ingat masa SMA beserta postingan di link berikut
(http://syifasyafira.blogspot.co.id/2014/03/innalillahi-pak.html?m=1)

Kronologinya.. beliau awalnya terlihat sehat-sehat saja, soalnya kan mau tanding tenis gitu which is tenis adalah olahraga yang paling beliau suka. Namun setelah main tenis beloau merasa kelelahan dan tetiba makin menurun saja kondisi beliau. Kemudian pihak UPI melarikan beliau ke RS. Advent Bandung, hanya saja.. takdir Allah telah terang-terangan pasti. Beliau diambil oleh Allah lagi.
Hal yang mengapa membuatku ingat dengan almarhum Pak Anton; keduanya sama-sama kepala sekolah/rektor baru tepat saat aku masuk SMA/UPI, lalu saat aku berada di tingkat dua sekolah dan perkuliahan. Akupun ingat saat mengetahui kepergian beliau ialah saat tes olimpiade tk sekolah. Padahal harapanku adalah bisa dipanggil kedepan, salaman dan dikasih selamat sama alm Pak Anton. Waktu pas tau beliau meninggal, yang pada ngerjain soal olimpiade pada nyimak diam-diam. Well aku lupa saat itu tes olimpiadenya pas awal banget atau udah ke tahap dua nya ya. Setelah di konfirmasi lewat Papap, kata Papap, beliau ini kena serangan jantung. Sikon nya saat rapat langsung lemes lunglai gitu. Yang jelas semua ini memberiku memori lagi. Ya Allah semoga alm Pak Furqon dan Pak Anton ditempatkan di tempat terbaik, lapangkanlah kuburnya aamiin. Ya Allah jaga Papap dan Ibu, semoga kau perkenankan kedua orangtuaku melihat cucu-cucu dariku dan berkahilah umurnya, berikanlah selalu cinta kasihmu pada keluarga kami. Rahmatilah kami dan bimbing kami agar menjadi keluarga yang sesurga. Aamiin

Padahal langit yang menaungi kita masih sama, namun mengapa yang terserak di dalamnya tak juga dapat menghimpun kita? Pikirku menjadi kusut tatkala kata-kata yang biasanya ku sua kan pada nyanyian malam namun terlanjur malam hingga ku melewatinya.
Fajar telah mendahului dari apa yang tak sempat ingin ku bagikan tengah malam padamu.

Nyata kehadiranku serupa suara-suara hujan. Kau mendengarnya bahkan bersamanya namun kau tak memahaminya. Aku telah didahului lagi oleh bunyi-bunyian dari layar kaca satuan inchi itu. Padahal kenyataan yang sering kau pertanyakan itu telah ada. Mungkinkah.. mungkinkah aku itu hanyalah kekosongan dari apa yang tak pernah ada padamu?

Seringkali ku menguatkan diri agar bisa lebih tabah dalam merawat hati. Aku tahu bahwa hanya Ia yang dapat membolak balikkan hati, hanya Allah yang berkuasa atas hati yang sering kita klaim dapat kita kontrol sendiri.