Kamis, 20 April 2017

Suara-Suara Hujan

Padahal langit yang menaungi kita masih sama, namun mengapa yang terserak di dalamnya tak juga dapat menghimpun kita? Pikirku menjadi kusut tatkala kata-kata yang biasanya ku sua kan pada nyanyian malam namun terlanjur malam hingga ku melewatinya.
Fajar telah mendahului dari apa yang tak sempat ingin ku bagikan tengah malam padamu.

Nyata kehadiranku serupa suara-suara hujan. Kau mendengarnya bahkan bersamanya namun kau tak memahaminya. Aku telah didahului lagi oleh bunyi-bunyian dari layar kaca satuan inchi itu. Padahal kenyataan yang sering kau pertanyakan itu telah ada. Mungkinkah.. mungkinkah aku itu hanyalah kekosongan dari apa yang tak pernah ada padamu?

Tidak ada komentar: