Sabtu, 23 Maret 2013

Pembalasan Semut

Siang.
Saat ini matahari tampak semangat bekerja, bukan?
Oh ya, hari ini ada beberapa hal yang terjadi padaku.
Tadi pagi, ga kayak biasanya aku bangun pagi sekali. Jam 04.42 kalau tidak salah. Mungkin menurut papapku itu sudah siang ya? Judul diatas nyambung dengan kejadian selanjutnya. Ketika aku bangun, rupanya aku bangun karena merasakan sesuatu yang menggigit kakiku. Perih. Setelah bangkit, aku kaget seketika melihat sekumpulan Semut yang berada diatas kasur. Aku takut. Dan, masih merasakan perih karena digigit oleh mereka. Aku mengambil gulingku yang satu, yang keras untuk memisahkan antara aku dan mereka. Kuharap mereka tidak berani melintasi daerah kekuasaanku.
ilustration from luhurfatah10.blogspot.com

Tadinya aku hendak langsung keluar saja, namun, aku justru terdiam. Mungkin aku sedang mengingat.
Ya aku ingat.
Beberapa malam ini memang, sewaktu aku mencoba menulis cerita seringkali kutemukan semut yang berjalan mondar mandir dilayar notebook. Aku yang kesal langsung saja mengambilnya dan melempar dengan sekenanya. Aku tidak pernah berpikir bahwa ternyata, dibalik kasur lipat yang sering kujadikan alas mengetik itu menjadi sebuah rumah koloni semut.
Mungkinkah beberapa semut yang pernah ku lempar itu berbicara pada sesamanya bahwa aku telah bertindak kasar? Lalu, bersama-sama mereka merencanakan ini semua? Haduh. Aku tertegun lama.

Lalu, akupun segera keluar kamar. Diluar kulihat Papap yang tampak khusyu berdo'a dan ibu yang sedang duduk dikursi. Aku -dengan wajah melas- segera melaporkannya pada Ibu. Dan, Ibu dengan cepat memasuki kamar dan segera membersihkan dari semut-semut nakal itu. Kemudian, aku terduduk dikursi.

Aku ingat kembali.

Beberapa hari yang lalu, aku mendapati 2 buah lolipop yang kutaruh diatas meja kamar dikerubuti semut. Mereka sejenis dengan semut yang tadi pagi aku temui. Waktu itu, aku berniat esok hari untuk segera membersihkannya. Oh ya, mungkin ada yang bertanya, mengapa lollipop itu kusimpan disitu. Aku juga tak tau, padahal itu sudah lamaaa sekali. Aku lupa kapan aku mendapatkan permen lolli tersebut.
Nah, setelah aku selesai membersihkan kamar. Malam demi malam aku dihantui oleh semut-semut yang sering mondar mandir di layar notebookku. Ada diantaranya yang merayap diantara tasku, dan juga dinding kamar yang dahulu aku lihat mereka tampak berjejer hendak mengangkut serpihan lolipop.

Papap rupanya tak hanya diam. Ia juga memberikan kesimpulan padaku.
"Ada semut ada gula. setiap ada semut pasti ada penyebabnya. Dan penyebabnya itu ya, kamar kamu itukan jarang diberesin. Tiap libur, malah tidur mulu. Ya ini mungkin akibatnya."

Aku tertunduk lesu. Benar. Mungkin itu alasan yang paling masuk akal dibanding kesimpulan bahwa semut bisa balas dendam. Namun, aku tak menampik jika memang semut itu melakukannya dengan alasan balas dendam.

Saat aku selesai wudhu, aku berkaca. Kulihat, ada garis hitam di bawah mataku. Aku tersenyum tipis melihat bayanganku yang ditambah dengan rambut yang mengembang bak singa. Mungkin, ini pertanda bahwa aku harus bangun pagi, dan tidak tidur lagi. Pertanda bahwa aku harus tidur dengan cukup. Dan, kesimpulan lainnya.

Haah, thanks deh, Mut.

Tidak ada komentar: