Sabtu, 23 Maret 2013

Terlalu Terang

Anggap saja aku menulisnya kemarin.

Kamu tau, aku tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan. Apalagi, terlalu terang.
Aku mengiyakan pendapat para ahli mengenai bintang yang terlalu terang itu..
cepat mati.


Anggap saja aku menulisnya kemarin.

Hari ini, aku melihat 2 sisi awan yang berbeda di depan kedua bola mata.
Yang satu terlalu terang dan disisi satunya terlalu gelap.
Yang satunya telah meluncurkan muatan-muatannya ketanah dengan tanpa jeda.
Tanpa aku jeda.
Dan yang kutatap saat ini, bukan yang terlalu gelap. Namun, yang terlalu terang.
Aku mengiyakan pendapat para ahli mengenai cuaca yang bisa berubah dengan cepat. Ekstrem.
Katanya, bila siang ini langit begitu terang, maka malam harinya sering terjadi hujan yang begitu menyeramkan.

Anggap saja aku menulisnya kemarin.

Kini, aku menatap dua sisi wajahmu yang berlainan.
Satu sisi kau mengiyakan dan satu sisi kau menolaknya.
Dan, kau tampak menguatkan sisi -kau mengiyakan-
Tapi, semakin lama justru aku semakin takut.

Bahwa bisa saja, sisi satunya yang coba kau tutupi juga -dengan sekuat tenaga- akan mencoba keluar. Mungkin, bahkan atau bisasaja meledak dan aku khawatir saat itu aku, akan mati kehilanganmu.

Tidak ada komentar: