Selasa, 04 Oktober 2016

Hariku Tanpamu

Bila hati tengah ingat kamu, tetiba rasanya pilu. Bagaimana ku mengobati rindu bila bukan bertemu. Sudah lama bukan? Kita tak saling sapa, pun bertanya. Aku ingin bertanya mengenai ini itu, namun sayangnya hanya menggantung di pelupuk mata. Hingga kau bisa melihat bahwa lingkaran hitam itu buah dari jam dua. Yang isinya penuh kata-kata yang berulang. Rindu, rindu, rindu. Jika kata-kata itu diiringi lagu, kuyakin suaranya akan terdengar merdu. Seperti suara detik jam yang ku abaikan demi menciptakan surat satir tentangku di malam rabu.

Siang hari aku bisa melupakanmu, membuatmu lepas seperti aku tanpa seutas benang pun. Malam hari aku menggenggammu, membuatmu tercipta pada imaji yang kucipta seluas semesta.
Aku perempuan nakal, yang berani-beraninya memenjarakan namamu di akalku
Aku perempuan cuek, yang selalu tak peduli jika kamu tak memikirkanku
dan Aku perempuan galak, yang memarahi ketika kau melepas impianmu

Seperti inilah hari-hariku tanpamu.
Bisakah kita memulainya lagi dari Rabu?

Tidak ada komentar: